Menangkap sesuatu yang tak biasa
Kukira di dunia memang di dunia ini tak ada satu insan manusia pun yang dapat menahan munculnya perasaan di hatiku. Dari hari itu, entah bagaimana cara dunia membuatmu menjadi sosok yang sebegitu indahnya di pelupuk mataku. Entah dari mana dunia punya kuasa untuk membuat kita berdiri berdekatan seperti saat itu. Terus terang saja aku hampir tak sanggup untuk menatapmu terlalu lama karena khawatir kau akan menyadari perasaanku. Melihatmu menjadi sosok yang berbeda bukanlah hal yang mudah. Aku tak sanggup melihatmu tertawa lebar kembali, aku tak sanggup melihat setiap lekukan senyummu lagi. Sungguh, sebenarnya aku ingin, tapi entah kenapa hatiku mencuat setiap kali kulihat sejengkal saja bagian tubuhmu.
Aku menyadari bahwa aku sungguh telah menangkap suatu perasaan yang seharusnya tak pernah kudapatkan. Seharusnya kubuang saja jauh-jauh perasaan itu sejak awal, tapi sungguh aku tak mampu. Maka sejak dari hari itu, aku merawat perasaanku sendiri. Menatapmu dari jauh, melihatmu tertawa dan tersenyum. Aku bertanya-tanya terbuat dari apakah dirimu sehingga terlihat berkilauan di mataku yang jaraknya bermeter-meter dari jarakmu. Amat mengesankan. Setiap kesempatan datang, aku benar-benar memperhatikan setiap sudut wajahmu yang seperti tidak ada kurang-kurangnya. Setiap sudut kepribadianmu yang tidak ada buruk-buruknya. Setiap sudut sifat dan kebiasaanmu yang tidak ada jelek-jeleknya. Ah, barangkali ada yang mematikan lampu di suatu ruangan bernama organ mataku. Sebab, aku telah buta akan kesempurnaanmu yang tiada kurangnya. Betapa bodohnya aku jatuh kepada seseorang yang tidak kuketahui adakah perasaan untukku di dalam hatinya? Daripada memikirkan hal itu, aku justru lebih fokus mengagumimu yang jelas tidak mengagumiku.
Memang benar kata pepatah bahwa cinta itu buta. Benar, aku pun merasa begitu. Ditengah kerumunan orang, bagaimana bisa kau sendiri yang paling terang? Kau mencuri seluruh perhatianku dengan sekali kedipan mata. Aku benar-benar kewalahan. Aku kewalahan dengan perasaanku yang kian lama kian membuncah.
Terkadang aku juga kesal denganmu, bagaimana caranya kau mendistraksi seluruh duniaku denganmu? Sungguh perbuatan yang aku sendiri tak membenarkan. Namun, caramu mendistraksi terlalu indah hingga kadang aku hanyut dalam fantasi yang kubuat sendiri. Kau adalah diksi terindah yang pertama kali kulihat saat kubuka kamusku. Kau menyelinap tanpa perlu meminta izin, karena dengan menatapmu tanpa sadar telah kubuka pintu hatiku selebar-lebarnya. Kau adalah pelangi yang indah di sore hari, membuatku enggan masuk kedalam rumah meskipun angin menderu kencang. Aku tidak ingin kehilangan barang sedetik pun keindahanmu, Wahai Pelangi indah. Kau terlampau dari kategori menakjubkan untuk seseorang yang harus kulewatkan dalam hidupku.
Namun, cinta hanyalah untuk pemberani. Sayang sekali emosi yang bernama 'berani' itu tidak hidup didalam otakku. Mencintaimu adalah sebuah kekaguman rahasia yang sama sekali aku tak berdaya untuk mengatakannya. Kau terlampau sempurna untukku, sungguh sebuah kenyataan kejam yang tak bisa kutolak keberadaannya. Aku memang hanyalah seorang pengecut yang beralaskan cinta. Tak lebih. Mungkin disaat itulah kau juga tak menyadari bahwa sebenarnya aku menyimpan sesuatu yang bernamakan cinta didalam hatiku. Ah, apa kau perlu kuberi petunjuk bahwa sebenarnya selama ini aku mencintaimu? Sungguh sayang, aku tak pernah bernyali bahkan hanya untuk memberimu petunjuk bahwa aku mencintaimu.
Komentar
Posting Komentar